Oleh : Safinatun Najah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
Menurut saya, Bukan rahasia lagi jika anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit memperoleh kehidupan yang layak seperti anak-anak umumnya. Mereka kesulitan memperoleh air bersih, mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia, dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya itu saja, mereka juga tidak mengenal alat komunikasi seperti telepon genggam.
Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas hidup anak-anak di daerah pedalaman. Akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas sering kali menjadi salah satu penghalang utama bagi anak-anak di pedalaman untuk mencapai potensi penuh mereka. Dengan menyediakan pendidikan yang baik, kita dapat membuka peluang bagi mereka untuk berkembang dan meraih masa depan yang lebih baik.
Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan hidup yang penting, seperti kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerja sama. Anak-anak yang mendapatkan pendidikan berkualitas cenderung memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan berkontribusi secara positif bagi komunitas mereka. Selain itu, pendidikan juga berperan dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan, lingkungan, dan hak-hak mereka sebagai warga negara.
Namun, untuk mencapai ini, diperlukan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Infrastruktur pendidikan yang memadai, guru yang terlatih, dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal adalah beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan. Saya percaya bahwa dengan investasi yang tepat dalam pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak di pedalaman dan mendorong pembangunan yang lebih merata di seluruh negeri.
Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman karena sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di daerah tersebut juga sangat disayangkan, padahal kualitas seseorang diukur melalui seberapa jauh pendidikan yang dicapai. Kualitas lulusan Sekolah Dasar (SD) tentu berbeda dengan kualitas sarjana. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat memengaruhi kualitas seorang anak pedalaman.
Hal pokok yang menjadi sorotan utama adalah betapa sulitnya mereka mendapat pendidikan yang layak dan mengenyam pendidikan 12 tahun. Faktanya, tidak semua salah mereka. Kesulitan mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah karena mereka harus mengarungi sungai. Mereka juga harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilo meter, bahkan ada pula yang tidak memakai alas kaki.
Dengan memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, kita dapat membantu anak-anak ini mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan memberikan mereka alat untuk mencapai impian mereka.
Oleh : Safinatun Najah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi meroketnews.id
*) Rubrik Opini terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: meroketnews@gmail.com