Oleh : Kamilah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
Diceritakan, dahulu terdapat sebuah pohon sakti yang dirawat oleh ratu jin penunggu Pulau Bawean. Pohon sakti tersebut tumbuh sangat rindang di tengah pulau. Saking rindangnya, siapa pun bisa meraih daunnya dengan mudah.
Maka dari itulah dipanggillah pengawal kerajaan. Kedua pengawal tersebut kemudian dikirim oleh ratu untuk menjalankan sebuah tugas, yaitu membawa burung gagak jantan yang berada di Pantai Ria dan burung gagak betina yang berada di Pantai Mayangkara Desa Ponggo. Beberapa waktu kemudian datanglah para pengawal yang ditugaskan untuk membawa burung gagak tersebut. Kemudian ratu jin itu memerintahkan gagak tersebut untuk melakukan penjagaan terhadap pohon sakti yang dimilikinya.
Konon pohon sakti yang dimilikinya sangat sakti, semua bagian dari tubuh pohon ini sangat berguna bagi kehidupan. Akar, batang, dan rantingnya bisa menjadi tumbal bencana alam, bahkan sehelai daun dari pohon ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan bunganya pun bisa berguna untuk kekebalan pemiliknya. Namun ratu berpesan kepada gagak agar tidak membocorkan rahasia ini kepada siapa pun, baik itu makhluk halus maupun makhluk tak kasat mata. Kedua burung gagak tersebut tanpa membalas sepatah kata pun menjalankan perintah yang diberikan ratu jin.
Bertahun-tahun gagak telah menjalankan tugasnya dengan teliti dan seksama sesuai dengan perintah ratu. Pada suatu hari, saat gagak menjalankan penjagaan, ia melihat seorang pemuda berjalan melewati pohon itu. Dengan sigap gagak tersebut menghampiri pemuda tersebut. “Siapa kau wahai pemuda dan apa yang kamu lakukan di sini?” tanya gagak. Lalu pemuda tersebut menjawab, “Aku ke sini mencari obat untuk kesembuhan mataku. Sudah lama aku menderita kebutaan ini.” Tidak tega melihat kondisi pemuda tersebut, gagak itu kemudian membocorkan rahasia kekuatan pohon tersebut kepada pemuda.
Gagak menyuruh pemuda tersebut untuk mengambil sehelai daun dari pohon ini dan mengusapkannya ke mata pemuda tersebut. Pemuda tersebut menuruti perintah dari gagak itu. Lalu kejadian ajaib terjadi, mata pemuda tersebut menjadi normal dan bisa melihat. Namun tak lama kemudian berita ini terdengar oleh ratu jin. Ratu jin yang murka kemudian mencabut pohon raksasa ajaib itu sehingga bekas dari cabutan pohon tersebut membentuk sebuah mata air. Mata air tersebut adalah Danau Kastoba yang sampai sekarang masih asri di tengah Pulau Bawean.
Oleh : Kamilah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi meroketnews@gmail.com
*) Rubrik Opini terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: meroketnews@gmail.com