PTNU Jawa Barat – Senin, 5 Februari 2024 BEM PTNU Jawa Barat melakukan Aksi “BOIKOT MABES POLRI”. Aksi ini berangkat dari keresahan kami menyikapi Institusi Polri dibawah kepemimpinan bapak Listyo Sigit Prabowo dalam menjalankan amanat serta wewengannya dalam menjaga marwar Institusi Polri, dibawah kepemimpinan beliau institusi polri banyak sekali mengalami kasus kasus besar yang membuat degradasi secara institusi dan secara moral bagi kepolisian, dari mulai kasus :
- Penegakan hukum yang sering dikeluhkan oleh masyarakat dimana dalamrealita yang terjadi masyarakat sangat sulit mendapatkan keadilan kecualipada mereka yang ber uang atau salah satu kasusnya viral dulu laluditindaklanjuti.
- banyak sekali tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yangmelakukan tindakan represifitas atau demilterisasi terhadap masyarakatsipil demi kepentingan para penguasa.
- saat ini kepolisian menjadi alat bagi para penguasa untuk membungkammasyarakat dalam mempertahankan hak hidupnya kemudian juga banyakterlihat pada para pelaku demonstrasi aparat penegak kepolisian lebihsering menghalangi ketimbang memberikan perlindungan.
- banyak kecacatan dalam internal manajemen POLRI dari mulai tingkatdaerah hingga pusatt yang menyebabkan institusi polri sangat buruk salahsatunya pelarian Joko Tjandra, pembunuhan brigadir yosua hutabarat,peredaran narkotika Teddy Minahasa, pengoprasian tambang ilegal ismailbolong, pemerkosaan remaja oleh polisi dibeberapa daerah, penembakanterhadap penduduk di Nusa Tenggara Timur, suap dan gratifikasi puluhanmiliar dalam memakelari perkara oleh salah satu ajun komisaris besar bambang kayun, penyeranagan penonton di stadion Kanjuruhan dengangas air mata yang memicu kematian hingga ratusan orang.
- Ketidak netralan dan intervensi Polri sebagai tangan panjang presidendalam cawe – cawe pemilu tahun 2024.
Maka oleh sebab itu kami pengurus BEM PTNU Jawa Barat inisiatif melakukan Aksi kali ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap Institusi Polri. Tetapi aksi kami kali ini tidak di indahkan oleh aparat kepolisian yang dimana kami meminta secara baik” untuk menyamapaikan hasil kajian dan konsolidasi kami di 31 Kampus di Jawa Barat malah dihalangi” oleh aparat kepolisian.
Lebih parahnya lagi aparat kepolisian ini melakukan tindakan represifitas terhadap masa aksi dari kami hingga dibawa kerumah sakit karena lukanya lumayan parah hingga memar dan mengalami pendarahan serta bonyok dibagian belakang kepalanya, oleh karena itu kami mengecam keras atas tindakan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap salah satu masa aksi kami.
Adapun dari pada itu dalam aksi ini kami menuntut :
- Kembalikan marwah Institusi Polri sebagaimana semestinya sebagai gardaterdepan pengayom masyarakat dengan mewujudkan Reformasi Polrisecara struktur dan kultur dari hulu sampai ke hilir.
- Bapak Listyo Sigit Prabowo untuk mundur sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia
- Stop cawe-cawe dan intervensi dalam pemilu tahun 2024.
- Pecat 2 polisi yang melakukan tindakan represif terhadap masa aksi BEM PTNU Jawa Barat