Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Gus Imin), menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem mobil listrik. Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang mendukung pengembangan industri ini, yakni ketersediaan bahan baku baterai dan permintaan pasar yang semakin meningkat.
“Saya optimis Indonesia mampu menciptakan industri mobil listrik karena telah memenuhi dua syarat utama, yaitu pasar yang siap dan bahan baku yang tersedia. Namun, diperlukan juga ilmu pengetahuan serta keberpihakan politik untuk mewujudkannya,” ujar Gus Imin dalam Diskusi Publik bertajuk Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional di kantor DPP PKB, Kamis (6/2/2025).
Ia menambahkan bahwa kebutuhan terhadap kendaraan listrik terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Polusi udara, peningkatan suhu bumi, serta tingginya emisi karbon menjadi tantangan yang harus diatasi dengan mengembangkan industri mobil listrik. “Mobil listrik mampu menjadi solusi untuk permasalahan lingkungan, lebih efisien, dan memiliki biaya perawatan yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah konkret dalam menangani polusi di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Imin menekankan pentingnya penguasaan teknologi dalam pengembangan industri ini. Menurutnya, Indonesia masih membutuhkan banyak inovasi di sektor teknologi agar kebijakan yang diterapkan tepat sasaran. “Kita harus memiliki pengetahuan yang cukup agar setiap kebijakan yang diambil benar-benar efektif,” katanya.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Sebagai negara penghasil nikel, Indonesia seharusnya mampu mengembangkan industri baterai kendaraan listrik secara maksimal. “Saya khawatir jika tidak ada hilirisasi dalam pengembangan industri listrik, sumber daya alam kita akan habis, dan pada akhirnya generasi mendatang harus mengimpor produk yang sebelumnya kita ekspor,” ujarnya.
Selain itu, Gus Imin berharap keberadaan industri mobil listrik dapat memberikan dampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia mencontohkan bagaimana di Jepang, industri besar selalu berkontribusi terhadap pertumbuhan UMKM. “Mobil listrik harus menciptakan ekosistem bisnis yang juga menguntungkan sektor UMKM,” pungkasnya.