Kebudayaan lokal Bali kaya akan tradisi dan salah satu aspek yang menonjol adalah permainan tradisional. Meskipun di era digital seperti sekarang ini, anak-anak Bali masih sering memainkan permainan-permainan tradisional yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Beberapa permainan tradisional Bali yang masih populer di antaranya Tok Lait Kancing, Kul Kuk, Penyu Mataluh, Meong-Meongan Kotak, dan Deduplak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, permainan-permainan tersebut memegang peran penting dalam memelihara kebudayaan lokal Bali. Selain itu, permainan tradisional juga memiliki nilai-nilai yang harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Ustadz Abdul Halim, yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Bali, berpendapat bahwa tradisi permainan tradisional Bali harus dijaga dengan baik. Menurutnya, permainan-permainan tersebut tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga merupakan sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak Bali.
Salah satu nilai-nilai yang dapat ditanamkan melalui permainan tradisional adalah rasa persatuan dan kerjasama. Banyak permainan tradisional Bali yang membutuhkan kerjasama antara pemain-pemainnya, seperti Tok Lait Kancing yang mengajarkan tentang pentingnya bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Selain itu, permainan-permainan tradisional juga mengajarkan tentang kejujuran dan etika bermain. Misalnya, dalam permainan Kul Kuk, pemain harus jujur dalam menghitung jumlah kancing yang berhasil ditangkap. Hal ini mengajarkan pentingnya kejujuran dan fair play dalam bermain.
Lebih dari sekadar sarana hiburan, permainan tradisional juga dapat melatih keterampilan motorik dan kreativitas anak-anak. Misalnya, permainan Meong-Meongan Kotak yang melibatkan gerakan tubuh yang lincah dan kreativitas dalam membuat bentuk-bentuk kotak yang unik.
Untuk itu, permainan tradisional Bali harus di rawat dengan baik agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Pemerintah dan masyarakat Bali perlu berperan aktif dalam melestarikan permainan-permainan tradisional ini.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan festival permainan tradisional Bali secara rutin. Festival ini dapat menjadi wadah untuk memperingati serta mempromosikan permainan-permainan tradisional Bali kepada masyarakat lokal maupun wisatawan.
Selain itu, sekolah-sekolah juga dapat berperan dalam melestarikan permainan tradisional Bali. Dalam kurikulum pendidikan, permainan-permainan tradisional ini dapat diintegrasikan sebagai bagian dari pelajaran seni dan budaya.
Sebagai generasi muda, kita juga memiliki peran penting dalam melestarikan permainan tradisional Bali. Kita dapat mengajak teman-teman kita untuk bermain permainan-permainan tradisional ini, serta mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya.