Oleh : Nurul Fadilahtul Aini Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
Cerita Malin Kundang adalah salah satu cerita rakyat Indonesia yang terkenal. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, Mande Rubayah. Akibat dari perbuatannya yang durhaka, anak tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Malin Kundang, dikutuk menjadi batu oleh ibunya.
Malin Kundang awalnya hidup dalam kemiskinan di pesisir pantai Sumatra. Ia memutuskan untuk merantau ke pulau seberang dengan impian menjadi kaya. Setelah meraih kesuksesan dan kekayaan, Malin Kundang lupa akan asal-usul dan keluarganya.
Cerita Malin Kundang adalah salah satu cerita rakyat Indonesia yang terkenal. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, Mande Rubayah. Akibat dari perbuatannya yang durhaka, anak tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Malin Kundang, dikutuk menjadi batu oleh ibunya.
Malin Kundang awalnya hidup dalam kemiskinan di pesisir pantai Sumatra. Ia memutuskan untuk merantau ke pulau seberang dengan impian menjadi kaya. Setelah meraih kesuksesan dan kekayaan, Malin Kundang lupa akan asal-usul dan keluarganya.
Suatu hari, kapal Malin Kundang sandar di pantai dekat desanya. Ibunya, Mande Rubayah, yang telah menua dan menunggu berhari-hari, menyambut kedatangan Malin Kundang dengan harapan. Namun, Malin Kundang yang sombong dan terlena dengan kekayaannya menolak mengakui ibunya. Dalam kemarahan, Mande Rubayah mengutuk Malin Kundang menjadi batu karena durhakanya.
Kisah Malin Kundang mengandung pesan moral tentang pentingnya menghormati orang tua, tidak sombong atas kesuksesan, dan mengingat asal-usul serta bantuan orang tua dalam perjalanan hidup seseorang. Meskipun cerita ini populer, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Malin Kundang adalah kisah nyata.
Suatu hari, kapal Malin Kundang sandar di pantai dekat desanya. Ibunya, Mande Rubayah, yang telah menua dan menunggu berhari-hari, menyambut kedatangan Malin Kundang dengan harapan. Namun, Malin Kundang yang sombong dan terlena dengan kekayaannya menolak mengakui ibunya. Dalam kemarahan, Mande Rubayah mengutuk Malin Kundang menjadi batu karena durhakanya.
Kisah Malin Kundang mengandung pesan moral tentang pentingnya menghormati orang tua, tidak sombong atas kesuksesan, dan mengingat asal-usul serta bantuan orang tua dalam perjalanan hidup seseorang. Meskipun cerita ini populer, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Malin Kundang adalah kisah nyata.
Oleh : Nurul Fadilahtul Aini Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi meroketnews.id
*) Rubrik Opini terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: meroketnews@gmail.com