Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, menyambut baik penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp4 juta per jemaah. Penurunan ini disepakati dalam rapat kerja pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI.
“Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo, Menteri Agama, Kepala BPH, Komisi VIII, BPKH, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyesuaikan biaya haji sesuai harapan masyarakat,” kata Jazilul, yang akrab disapa Gus Jazil, Senin (6/1/2025).
Berdasarkan kesepakatan, biaya BPIH 2025 ditetapkan sebesar Rp89.410.258,79, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp93.410.286. Dengan demikian, terdapat penurunan sebesar Rp4.000.027,21 per jemaah. Dari jumlah tersebut, jemaah akan membayar Rp55.431.750,78 (62 persen), sementara Rp33.978.508,01 (38 persen) akan disubsidi dari nilai manfaat dana haji.
Meski biaya turun, Gus Jazil menegaskan pentingnya menjaga kualitas layanan haji. Ia berharap pelayanan tahun ini lebih baik, khususnya dalam hal kesehatan, transportasi, dan konsumsi.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan layanan transportasi dan menyediakan fasilitas yang ramah bagi lansia serta penyandang disabilitas. Selain itu, kompetensi petugas haji harus terus ditingkatkan untuk melayani jemaah dengan maksimal.
“Pelayanan untuk lansia, termasuk skema murur dan tanazul, harus ditingkatkan. Konsumsi pun perlu disesuaikan dengan cita rasa Nusantara dan ramah bagi lansia,” ujar Wakil Ketua Umum DPP PKB ini.
Gus Jazil juga meminta pemerintah memastikan ketersediaan armada safari wukuf agar seluruh jemaah dapat melaksanakan ibadah sesuai syariat, terutama saat wukuf di Arafah.
Pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji 2025 untuk Indonesia sebesar 221.000 orang. Namun, Gus Jazil menilai jumlah ini masih kurang ideal mengingat daftar tunggu yang terus memanjang.
“Fraksi PKB akan terus mengupayakan tambahan kuota hingga 20.000, seperti tahun-tahun sebelumnya, agar waktu tunggu dapat dipersingkat,” tutupnya.