meroketnews – Pinjaman online atau pinjol semakin populer di kalangan anak muda di Indonesia. Banyak dari mereka yang terjerat utang Buy Now Pay Later (BNPL), yang dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius. Menurut data dari CNBC Indonesia, jumlah utang yang belum dibayar dari BNPL mencapai Rp 25.16 triliun pada semester I-2023. Tidak hanya itu, total utang yang belum dibayar termasuk kredit macet atau non-performing loan (NPL) mencapai Rp 2,15 triliun. Jumlah ini berasal dari 13 juta pengguna BNPL, yang lebih dari dua kali lipat dari pengguna kartu kredit yang hanya 6 juta pengguna.
Laporan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk BNPL
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa NPL untuk BNPL per April 2023 mencapai 9,7%, melebihi batas aman yang ditetapkan sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pengguna BNPL yang kesulitan mengelola utang mereka. Usia muda merupakan faktor dominan dalam penggunaan BNPL. Menurut laporan, hampir setengah pengguna BNPL berusia 20-30 tahun, dengan persentase sebesar 47,78%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak muda yang terjerat dalam utang ini.
Apa yang Membuat BNPL Menarik bagi Anak Muda?
Ada beberapa alasan mengapa anak muda tertarik menggunakan BNPL sebagai alternatif pinjaman. Salah satunya adalah kemudahan dan kecepatan proses pengajuan pinjaman. Dengan BNPL, pengguna dapat mengajukan pinjaman secara online tanpa persyaratan yang rumit.
Selain itu, BNPL juga menawarkan kemudahan pembayaran dengan jangka waktu yang fleksibel. Pengguna dapat memilih untuk membayar dalam beberapa bulan atau bahkan tahun, tergantung pada kesepakatan yang mereka buat dengan penyedia layanan BNPL.
Namun, kenyamanan dan kecepatan proses pengajuan pinjaman ini juga dapat menjadi jebakan bagi anak muda. Banyak dari mereka yang tergoda untuk mengambil pinjaman lebih dari yang mereka butuhkan, atau menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli barang-barang yang sebenarnya bukan kebutuhan.
Bahaya Terjerat Utang BNPL
Terjerat utang BNPL dapat memiliki dampak serius pada keuangan seseorang, terutama anak muda yang belum memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola keuangan mereka sendiri. Beberapa bahaya utama dari terjerat utang BNPL adalah sebagai berikut:
- Pembayaran yang Meningkat: Banyak pengguna BNPL tidak menyadari bahwa suku bunga yang dikenakan pada pinjaman mereka dapat sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan pembayaran bulanan yang meningkat seiring berjalannya waktu, dan dapat mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran.
- Masalah Keuangan Jangka Panjang: Terjerat utang BNPL dapat membawa masalah keuangan jangka panjang. Pengguna yang terbiasa hidup di atas kemampuan mereka dapat terjebak dalam siklus pinjaman yang berkelanjutan, yang mengakibatkan mereka terus-menerus membayar utang tanpa pernah benar-benar melunasi.
- Penurunan Skor Kredit: Jika pengguna tidak mampu membayar utang BNPL tepat waktu, ini dapat berdampak negatif pada skor kredit mereka. Skor kredit yang rendah dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengajukan pinjaman di masa mendatang, seperti pinjaman rumah atau pinjaman mobil.
Cara Menghindari Terjerat Utang BNPL
Untuk menghindari terjerat utang BNPL, ada beberapa langkah yang dapat diambil, terutama oleh anak muda:
- Budgeting yang Bijaksana: Penting bagi anak muda untuk membuat anggaran yang bijaksana dan mengelola keuangan mereka dengan baik. Dengan memiliki anggaran yang jelas, mereka dapat menghindari mengambil pinjaman yang tidak perlu.
- Penilaian Kemampuan Pembayaran: Sebelum mengajukan pinjaman BNPL, anak muda perlu melakukan penilaian kemampuan pembayaran mereka. Mereka perlu mempertimbangkan penghasilan dan pengeluaran mereka saat ini, serta memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban pembayaran tanpa kesulitan.
- Pertimbangkan Alternatif Lain: Sebelum memutuskan untuk menggunakan BNPL, anak muda perlu mempertimbangkan alternatif lain seperti menabung atau mencari pinjaman dari keluarga atau teman mereka. Alternatif ini sering kali lebih aman dan tidak membawa risiko utang yang tinggi.
Terjerat utang BNPL dapat menjadi masalah serius bagi anak muda. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk berhati-hati dalam menggunakan pinjaman online ini. Dengan mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di atas, mereka dapat menghindari terjerat utang dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.