Denpasar – Ketua DPC PKB Kota Denpasar, Moh. Ruslan, mengungkapkan kondisi terkini partai setelah pemilu dan pilkada. Menurutnya, sebanyak 75% pengurus DPC PKB Kota Denpasar saat ini sudah tidak aktif, bahkan banyak yang mengundurkan diri. Keadaan ini juga memengaruhi DPAC di seluruh Kota Denpasar yang vakum, terlebih lagi di tingkat ranting.
“Mulai dari sekretaris DPC, wakil sekretaris, hingga ketua LPP DPC PKB Kota Denpasar sudah tidak lagi aktif. Banyak dari mereka memilih pindah partai, menyebut tidak ada program yang dibawa PKB, atau sibuk dengan urusan pribadi,” ungkap Moh. Ruslan dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
Ruslan menyampaikan harapannya untuk segera dilakukan restrukturisasi kepengurusan DPC PKB Kota Denpasar hingga pembentukan kembali DPAC dan ranting. Menurutnya, struktur kepengurusan yang kuat hingga tingkat bawah adalah kunci untuk membesarkan PKB di Kota Denpasar.
“Kita perlu membentuk DPAC baru hingga ke ranting, karena mereka adalah ujung tombak partai. Selain itu, harus ada kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat Kota Denpasar, sehingga PKB dapat kembali mendapatkan tempat di hati mereka,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi yang intens dari DPW hingga DPP dengan DPC yang tidak memiliki perwakilan di dewan (nol dewan). Menurut Ruslan, DPC tanpa wakil di legislatif sering merasa seperti “anak kehilangan induk.”
“Ada kebutuhan mendesak untuk perhatian khusus dari DPW dan DPP terhadap DPC nol dewan. Jangan hanya mendekati pemilu, tapi harus dimulai sekarang. Diperlukan program turunan yang jelas dari DPP dan DPW ke DPC agar kami bisa melakukan konsolidasi pengurus dan masyarakat,” tegas Ruslan.
Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, Ruslan optimistis PKB Kota Denpasar dapat bangkit kembali dan bersiap menghadapi tantangan politik di masa depan. “Hanya dengan komunikasi, dukungan program, dan restrukturisasi yang solid, PKB Kota Denpasar bisa kembali menjadi kekuatan yang signifikan di masyarakat,” pungkasnya.