meroketnews.id 16 Januari 2025 – Pabrik pengolahan porang di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kini resmi siap memproduksi tepung porang, membawa angin segar bagi pengembangan industri dan petani porang di wilayah tersebut. Setelah rampung dibangun pada tahun 2024, pabrik ini akan mengubah hasil panen porang dari umbi mentah menjadi barang setengah jadi berupa tepung, yang sudah memiliki pembeli di pasar internasional.
Ketua Himpunan Pengusaha dan Petani Porang (HIPPORA), Abdul Halim, SH, menyebutkan bahwa ini adalah kesempatan emas bagi industri porang di Lotim. “Keberadaan pabrik ini akan membuka peluang besar bagi petani dan pengusaha lokal untuk meningkatkan nilai tambah porang,” ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Lotim, Muhammad Azlan, pabrik ini telah mendapatkan buyer dari Tiongkok. “Berapapun jumlah produksi akan langsung diserap oleh pasar,” jelasnya. Berdasarkan data, Kabupaten Lotim memiliki luas areal tanam porang sekitar 228 hektar dengan potensi produksi mencapai 20 ton per tahun.
Perkembangan ini menjadi titik balik bagi sektor porang di Lotim, yang sebelumnya mengalami stagnasi akibat penurunan harga dan kurangnya kontrak ekspor sejak tahun 2022. Ketua Perkumpulan Petani Penggiat Porang Nasional (P3N) Lotim, Lalu Ilham, menjelaskan bahwa minat petani menurun karena harga jual porang yang rendah selama beberapa tahun terakhir. Namun, pada tahun 2024, harga porang mulai membaik, mencapai Rp 8.000 per kilogram. Hal ini diharapkan mampu menarik kembali minat petani untuk membudidayakan porang.
Pabrik yang terletak di Pringgabaya ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi petani lokal. Namun, P3N masih menunggu kejelasan terkait peran mereka dalam proses penanaman dan tata niaga porang ke depan. “Kami berharap keberadaan pabrik ini memberikan dampak positif yang nyata bagi petani,” ungkap Lalu Ilham.
Sementara itu, stok porang di Lotim masih terbatas karena panen terakhir dilakukan pada bulan April dan Agustus 2024. Petani berharap pabrik ini menjadi solusi untuk menciptakan keberlanjutan dalam industri porang dan meningkatkan kesejahteraan mereka di masa mendatang.