Santri Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tiga santri Madrasah Aliyah Tahassus Qur’an (MATQ) Sunanul Muhtadin sukses membawa pulang tiga medali bergengsi dalam Olimpiade Sains Djuanda tingkat Nasional 2024. Di antara mereka, Ghaitsa Zahira Shofa dan Bungah Ros Riyanti meraih medali emas di kategori Bahasa Indonesia, sementara Afiyatur Rahimah meraih medali perak di kategori Bahasa Arab.
Jazilul Fawaid, Ketua Dewan Pembina sekaligus pendiri pesantren ini, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian luar biasa santrinya. “Ini adalah anugerah besar yang harus kita syukuri. Para santri telah menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang nasional hingga menjadi juara,” ujar Gus Jazil, sapaan akrabnya, Kamis (5/12/2024).
Gus Jazil berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan di berbagai bidang. Ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri dan semangat berkompetisi di kalangan santri. “Saya selalu mendorong mereka untuk belajar maksimal dan tidak takut bermimpi besar,” katanya.
Sebagai pesantren dengan visi global, Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin memprioritaskan penguasaan bahasa dan literasi, terutama Bahasa Arab dan Inggris. “Santri harus siap menghadapi lingkungan global. Oleh karena itu, kami memberi perhatian serius pada penguasaan bahasa asing, seperti Inggris, Arab, Jepang, dan Mandarin, selain pendidikan agama dan Alquran,” jelas Ketua Fraksi PKB DPR ini.
Ia juga menambahkan bahwa budaya kompetisi sejak dini menjadi strategi pesantren untuk memacu santri meraih prestasi di berbagai bidang, termasuk sains, olahraga, dan keahlian lainnya. “Jika sejak awal terbiasa berkompetisi, mereka akan terpacu untuk terus maju dan berprestasi,” pungkasnya.