Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan para guru bahwa kebijakan pemerintah untuk menaikkan gaji guru harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pengajaran. Lalu menegaskan bahwa para guru tidak boleh merasa puas dengan kenaikan gaji, melainkan harus terus meningkatkan diri melalui pembelajaran berkelanjutan, evaluasi diri, dan pelatihan kompetensi.
“Guru harus terus belajar dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya,” ujar Lalu dalam pernyataannya yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/11/2024). Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap pengumuman pemerintah mengenai kenaikan gaji guru yang direncanakan berlaku pada 2025.
Lalu menambahkan bahwa peningkatan gaji guru harus sejalan dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa tantangan di dunia pendidikan akan semakin besar, terutama dengan kemajuan pesat dalam teknologi digital. Oleh karena itu, guru perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, termasuk memanfaatkan media digital dalam proses pembelajaran.
Menurut Lalu, kualitas guru yang meningkat akan berpengaruh langsung pada kualitas pendidikan di Indonesia. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Jika mereka memiliki kemampuan mengajar yang baik, siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan,” jelasnya.
Selain itu, Lalu juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap guru non-ASN, khususnya yang belum lulus sertifikasi. Ia menyarankan agar pemerintah mendorong guru honorer untuk mengikuti sertifikasi agar kesejahteraan mereka dapat meningkat. “Gaji guru honorer sangat kecil, meski banyak yang sudah lama mengabdi. Pemerintah harus memberi perhatian lebih kepada mereka,” tambahnya.
Lalu berharap program pendidikan profesi guru (PPG) yang direncanakan untuk 806.486 guru dapat berjalan lancar pada tahun depan. Saat ini, sekitar 64,4 persen dari total 1.932.660 guru di Indonesia sudah memiliki sertifikat pendidik.