Banjarbaru, 4 Februari 2025 – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan dukungannya terhadap industri pengolahan porang dengan menyerahkan izin pendaftaran rumah kemas (Packing House) kepada PT Cakra Anugerah Konjac. Penyerahan izin ini dilakukan oleh Kabid Ketahanan Pangan, Saptono, yang mewakili Kepala Dinas PKP Kalsel, Syamsir Rahman.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian lokal serta meningkatkan perekonomian daerah. Saptono menyampaikan bahwa bahan baku tepung porang yang diproduksi oleh PT Cakra Anugerah Konjac bersumber langsung dari petani lokal.
“Dengan adanya rumah kemas ini, kualitas produk bisa lebih terjamin, sehingga daya saingnya meningkat di pasar internasional, termasuk peluang ekspor ke China,” ujarnya.
Lebih lanjut, Saptono menekankan pentingnya proses verifikasi yang dilakukan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) guna memastikan standar operasional dan keamanan pangan terpenuhi. Izin yang diberikan memiliki masa berlaku selama tiga tahun dengan surveilan tahunan untuk menjaga kualitas produksi agar tetap sesuai standar yang ditetapkan.
“Ini adalah komitmen kita dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan agar produk yang dihasilkan memiliki nilai lebih,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi guna memastikan keberlanjutan serta keamanan pangan segar. Langkah ini diharapkan dapat menarik investasi lebih banyak ke sektor pertanian di Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan manfaat luas bagi masyarakat, khususnya para petani porang.
Ketua Himpunan Petani dan Pengusaha Porang (HIPPORA), Abdul Halim, menyambut baik kebijakan ini dan menilai bahwa izin rumah kemas merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas serta daya saing produk porang nasional.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap industri porang. Dengan adanya fasilitas rumah kemas ini, petani akan lebih mudah dalam memastikan produk mereka memenuhi standar ekspor, sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” ujarnya.
Abdul Halim juga menekankan bahwa peran pemerintah sangat penting dalam mendukung pengembangan rantai pasok porang, mulai dari budi daya hingga pengolahan, agar Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar global.
“Kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak fasilitas dan regulasi yang berpihak pada petani, sehingga industri porang bisa semakin maju dan berdaya saing tinggi,” tutupnya.