Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 19 Januari 2025 di Palestina menjadi momen penting bagi NU Care-LAZISNU dan Bayt Zakat wa as-Shadaqat (BZS) Mesir untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan mereka. Sebagai bagian dari upaya tersebut, lima unit ambulans akan segera dikirimkan untuk membantu kebutuhan medis warga Palestina yang terdampak konflik.
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar, mengungkapkan bahwa gencatan senjata ini menjadi peluang strategis untuk mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan.
“Kesempatan ini sangat penting bagi kami untuk segera mengirimkan bantuan medis yang dibutuhkan. Ambulans yang kami kirimkan diharapkan mampu meningkatkan akses layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat Palestina,” jelasnya.
Habib Ali juga menyampaikan apresiasi kepada BZS Mesir atas dukungan mereka dalam misi ini.
“Kami berterima kasih kepada Dr. Sahar Nashr, Direktur Bayt Zakat wa as-Shadaqat, atas kerja sama dan dedikasi beliau. Peran beliau sangat penting dalam memastikan bantuan ini tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Ini adalah bukti nyata solidaritas antarbangsa untuk kemanusiaan,” tambahnya.
Qohari Cholil, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, turut menyatakan rasa syukur atas kelancaran proses penyaluran bantuan.
“Kami bersyukur atas komitmen kami untuk mendistribusikan lima unit ambulans, yang insyaallah segera dikirimkan. Kami memastikan setiap bantuan yang kami salurkan dapat memberikan dampak langsung bagi penerima,” ujar Qohari.
Ambulans tersebut menjadi bagian dari upaya berkelanjutan NU Care-LAZISNU dalam mendukung pemulihan kondisi di Palestina.
“Kami berharap inisiatif ini dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak, khususnya layanan kesehatan. Bantuan ini juga menjadi simbol solidaritas global untuk perdamaian dan kemanusiaan di Palestina,” tutupnya.