Oleh : Lisnawati Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, pesantren muncul sebagai oase ketenangan dan pusat pendidikan yang holistik. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam di Indonesia, tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter dan moral santri-santrinya.
Saya percaya bahwa pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan moral yang kuat. Di era digital ini, di mana informasi mudah didapatkan namun sering kali dangkal, pendidikan di pesantren memberikan keseimbangan antara pengetahuan duniawi dan ukhrawi.
Di pesantren, para santri diajarkan untuk hidup sederhana dan mandiri. Mereka bangun di pagi hari untuk shalat subuh berjamaah, diikuti dengan kajian kitab kuning yang mendalam. Rutinitas ini tidak hanya mengajarkan disiplin, tetapi juga membangun kebersamaan dan rasa tanggung jawab.
Selain itu, pesantren menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Di sana, para santri datang dari berbagai latar belakang sosial dan budaya, namun mereka belajar untuk hidup bersama dalam harmoni. Mereka diajarkan untuk menghargai perbedaan dan mengutamakan persatuan umat.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada tantangan yang dihadapi oleh pesantren. Salah satunya adalah stereotip negatif yang kadang dilekatkan pada institusi ini. Sebagian masyarakat masih melihat pesantren sebagai tempat yang tertutup dan kaku. Padahal, banyak pesantren yang telah berinovasi dengan mengintegrasikan kurikulum modern tanpa mengurangi esensi pendidikan agama.
Bagi saya, pesantren adalah tempat yang mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dunia dengan keimanan yang kokoh dan akhlak yang mulia. Mereka adalah agen perubahan yang membawa pesan damai dan toleransi dalam masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dan perhatian terhadap perkembangan pesantren sangatlah penting, agar mereka bisa terus berkontribusi dalam membangun bangsa yang berakhlak dan berpengetahuan luas.
Oleh : Lisnawati Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi meroketnews.id
*) Rubrik Opini terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: meroketnews@gmail.com