Kesedihan mendalam menyelimuti lingkungan parlemen dan keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atas wafatnya KH Alamudin Dimyati Rois pada Selasa (6/5). Anggota DPR RI sekaligus tokoh muda Nahdlatul Ulama itu meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tragis di Pemalang, Jawa Tengah beberapa hari sebelumnya. Kepergiannya secara tiba-tiba mengejutkan banyak kalangan, termasuk sahabat sekaligus rekan seperjuangannya, KH Maman Imanul Haq.
Menurut Kiai Maman, sosok Gus Alam lebih dari sekadar kolega di DPR. Ia adalah sahabat seperjalanan, saudara dalam visi perjuangan, dan representasi ulama muda yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan konteks zaman modern.
“Kami merasa sangat kehilangan. Beliau pribadi yang hangat dalam tutur kata, rendah hati dalam bersikap, dan penuh ketulusan dalam melayani umat,” ujarnya dalam prosesi pemakaman Gus Alam di Pesantren Al-Fadllu II, Srogo, Kaliwungu, Kendal.
Sebagai putra dari ulama kharismatik KH Dimyati Rois, Gus Alam dinilai membawa semangat baru dalam politik berbasis nilai kebangsaan. Di tengah kerasnya dinamika politik, ia tampil sebagai figur yang sejuk dan mendamaikan.
“Dalam sidang, ia menyuarakan suara rakyat dengan bijak dan mantap. Di luar, ia menjalin persahabatan tanpa sekat,” ujar Kiai Maman mengenang.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu menegaskan bahwa meskipun masih tergolong muda, kapasitas keulamaan Gus Alam sangat mumpuni. Ia tidak hanya paham ilmu agama, tetapi juga cakap dalam menjalin komunikasi lintas kelompok dengan sikap terbuka dan bijaksana.
“Beliau menjadi bukti bahwa seorang ulama seharusnya juga terjun langsung di tengah masyarakat, menyerap aspirasi, serta ikut menentukan arah masa depan bangsa,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Kiai Maman mendoakan agar Gus Alam ditempatkan di sisi Allah SWT bersama orang-orang saleh dan pejuang kebenaran.
“Selamat jalan, saudaraku. Semoga Allah SWT menempatkanmu di sisi terbaik-Nya. Warisan keteladananmu akan terus hidup di hati kami,” tutupnya.
Sebagai informasi, ribuan santri dan masyarakat menghadiri prosesi pemakaman Gus Alam di Pesantren Al-Fadllu II. Hadir pula tokoh-tokoh nasional seperti Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta jajaran pengurus seperti Hasanudin Wahid, Cucun Syamsurijal, Hanif Dhakiri, Gus Yusuf Chudlori, dan para kiai dari Dewan Syuro DPP PKB lainnya.