Oleh : Marlenah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
Di sebuah desa pelosok yang dulunya tenang dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan, kini terasa seperti sebuah kota yang ramai dan modern. Desa tersebut mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, yang membuatnya semakin mirip dengan kota-kota besar.
Saat matahari terbit, jalan-jalan desa dipenuhi dengan aktivitas warga yang sibuk. Warung-warung tradisional berjejer di pinggir jalan, namun kini juga terdapat kafe-kafe modern yang menyajikan kopi spesial dan makanan ringan ala kota. Para petani yang dulunya bekerja di ladang-ladang kini juga memiliki akses ke teknologi modern untuk meningkatkan hasil panen mereka.
Tidak hanya itu, desa tersebut juga telah dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai. Sekolah-sekolah telah direnovasi dan dilengkapi dengan perpustakaan digital, sedangkan puskesmas desa telah dilengkapi dengan peralatan medis canggih. Transportasi umum pun semakin mudah diakses, dengan adanya angkutan umum yang menghubungkan desa tersebut dengan kota-kota terdekat.
Meskipun desa tersebut semakin modern, tetap terasa kehangatan dan kebersamaan di antara warganya. Tradisi-tradisi lokal tetap dijaga dan dilestarikan, sementara nilai-nilai gotong royong masih sangat kuat. Warga desa masih saling mengenal satu sama lain, dan keramahan tetap menjadi ciri khas masyarakat desa tersebut.
Di tengah gemerlapnya perkembangan di desa yang semakin mirip dengan kota, terdapat juga keberagaman budaya dan kesenian yang semakin berkembang. Pagelaran seni tradisional kini juga dilengkapi dengan sentuhan modern, menarik minat generasi muda untuk tetap mencintai warisan budaya mereka. Festival-festival desa pun menjadi sorotan, menarik pengunjung dari berbagai daerah untuk ikut merayakan keberagaman dan kekayaan budaya desa tersebut.
Tak hanya itu, desa pelosok yang kini terasa seperti kota juga menjadi sorotan media dan pemerintah sebagai contoh keberhasilan dalam pembangunan pedesaan. Program-program pembangunan yang berkelanjutan telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup warga.
Meskipun telah mengalami transformasi yang signifikan, desa tersebut tetap mempertahankan keaslian dan pesona alamnya. Hijaunya sawah-sawah terbentang luas di sekeliling desa, sementara udara segar dan suasana tenang masih menjadi daya tarik utama bagi warga dan pengunjung. Desa tersebut menjadi tempat yang cocok untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam sambil menikmati fasilitas modern yang tersedia.
Dengan segala keunikan dan keberhasilan yang dimiliki, desa pelosok yang kini terasa seperti kota menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berkembang dan mengikuti jejak kesuksesannya. Harmoni antara tradisi dan modernisasi, keberagaman budaya, serta kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan dan keberhasilan desa tersebut.
Di tengah semangat dan kebersamaan warga desa, inovasi dan kreativitas terus berkembang. Para pemuda dan pemudi desa mulai mengembangkan usaha kecil-kecilan yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan sentuhan modern. Misalnya, kerajinan tangan tradisional seperti anyaman bambu dan tenun ikat kini dipasarkan secara online dan mendapat apresiasi dari pasar global.
Selain itu, desa tersebut juga mulai dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik. Keindahan alam, keberagaman budaya, dan keramahan warga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan pedesaan yang autentik. Homestay dan penginapan tradisional pun mulai bermunculan, memberikan pengalaman menginap yang berbeda dan mendekatkan wisatawan dengan kehidupan masyarakat lokal.
Dengan berbagai upaya pembangunan yang holistik dan berkelanjutan, desa pelosok yang kini terasa seperti kota menunjukkan bahwa transformasi pedesaan bukan hanya tentang modernisasi fisik, tetapi juga tentang memperkuat identitas lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Desa tersebut menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan perubahan, dan tetap mempertahankan keunikan serta keberdayaan mereka dalam menghadapi tantangan zaman.
Oleh : Marlenah Mahasiswa STIT Raden Santri Gresik.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi meroketnews.id.
*) Rubrik Opini terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: meroketnews@gmail.com